SEJARAH DESA LUMBUNG

SEJARAH DESA LUMBUNG

Menurut cerita yang berkembang di masyarakat  Desa Lumbung  yang pada waktu tersebut belum mempunyai nama dan masih merupakan hutan Belantara, suatu saat datang orang yang bernama  Tambleg bumi  dan  Samber Nyawa beserta keluarga  di suatu daerah  yang saat ini bernama  Tajur. Dan ia mulai membuka lahan  untuk bercocok tanan   dengan berjalannya waktu yang menghuni wilayah  desa lumbung semakin banyak  dan lahan yang di bukapun semakin luas ,adapun jenis tanaman yang waktu itu di  aman  adalah padi dan umbi umbian .

Pada saat itu hasil panen yang didapat sangat melimpah sehingga sulit untuk menyimpan  hasil panen dan atas inisiatip tokoh saat itu maka dibuatlah  tempat menyimpan  hasil bumi teutama  padi yang diberi nama  Lumbung ( leuit atau tempat padi)  sejak saat itulah daerah ini di sebut dengan Lumbung,  seiring dengan berjalnnya waktu  dan bertambahnya jumlah penduduk dan  lahan garapan   maka dibuatlah beberap tempat  menyimpan hasil panen  diantaranya  lumbung luhur, Lumbung Lebak dan lumbung girang.  dari uraian  tersebut diatas dapat disimpulakan  bahwa  nama Lumbung di ambil dari  tempat menyimpan padi (lumbung /leuit).

Pada  waktu  itu  agama yang dianut  oleh masyarakat yang tinggal  di wilayah lumbung  yaitu  animisme dan sebagian beragama hindu. Dan pada pertengahan  abad ke  19 ke wilayah Lumbung datang  3 orang pedagang dari  pesisir Cirebon  yang disamping berdagang mereka juga  menyebarkan Agama Islam  .

Adapun  nama ke tiga orang tersebut adalah :

1.       Text Box: 4Kiyai Sedeg  bertempat  tinggal di Cikukuran

2.       Zaganala  bertempat  tinggal di Cikukuran

3.       Zakaria/Jagakarya  bertempat  tinggal di Cikukuran

Sejak saat itulah mulai berkembang agama Islam di wilayah Lumbung.